LONDON - Baru-baru ini ditemukan bug yang hinggap di sistem operasi Berkeley Software Distribution (BSD), sebuah sistem operasi open-source yang memiliki kemiripan dengan Unix, setelah selama hampir 25 tahun dianggap aman dan tidak memiliki lubang pada filesystem-nya.
Penemuan bug pada BSD ini langsung ditanggapi cepat oleh BSD yang memiliki sejumlah varian seperti OpenBSD, FreeBSD ataupun NEtBSD, sehingga sistem operasi ini kembali aman.
Sementara, bug yang ditemukan berkaitan dengan *dir() group of commands, meliputi telldir() dan seekdir(), manage, open, read, dan interpret directories. "Kode-kode ini tidak berjalan seperti yang diharapkan ketika entry of a block kedua dilakukan," papar Balmer.
Menurut salah satu developer BSD asal Swiss Marc Balmer, semua bug yang ditemukan di BSD langsung ditutup. "Semua lubang di BSD saya pastikan sudah tertutup dan kini sudah tidak lagi bug tersisa. Awalnya, memang sangat mengejutkan bagi saya begitu pun pengembang lain," ungkapnya kepada ZDnet, Minggu (18/5/2008).
Penemuan bug ini, menurut Balmer, merupakan hasil penelusuran sejumlah masalah yang muncul pada user OpenBSD ketika mereka menggunakan Samba, sebuah tool open source untuk networking protocol agar bisa melakukan pertukaran file dengan sistem operasi format Microsoft Disk Operating System (MS-DOS). Namun, Balmer menegaskan bahwa bug tersebut bukanlah masalah di Samba, tetapi hanya di OpenBSD.
Pada Mei ini, OpenBSD berencana meluncurkan versi terbarunya 4.3 dengan sejumlah perubahan pada driver, software packaging, dan bug fixes.Selama 25 tahun, BSD banyak menghasilkan keturunan termasuk menjadi konsep dasar pengembangan sistem operasi Mac OS oleh Apple.(cdr) (srn)
Sumber : www.okezone.com
0 komentar:
Posting Komentar