Kapanlagi.com - Konsep kartu identitas digital yang memungkinkan pengguna internet memiliki identitas layaknya KTP atau SIM memang sudah ada sejak beberapa tahun yang lalu. Namun popularitas digital ID tidak berjalan secepat harapan para raksasa internet semacam Microsoft dan Google.
Salah satu sebab gagalnya konsep ini menarik minat publik adalah tidak adanya interoperability antar platform yang berbeda di internet. Namun dengan adanya Information Card Foundation (ICF) yang dibentuk Selasa kemarin, ada harapan bahwa konsep ini akan dapat berkembang lebih pesat.
Organisasi nirlaba ini beranggotakan beberapa raksasa internet seperti Microsoft, Oracle, Google dan PayPal berharap dapat menjadi jembatan komunikasi dan teknologi di antara vendor dan industry-group yang ada. Organisasi ini juga akan menyeragamkan sosialisasi dari pentingnya digital ID ini.
Secara teknis, digital ID ini berfungsi seperti kartu identitas dalam bentuk cetak lain. Dengan menggunakan identitas ini, pengguna internet akan dapat melakukan login atau transaksi via internet tanpa harus memasukkan username atau password.
Identitas digital ini bisa berupa informasi yang diberikan oleh pengguna sendiri seperti nama, umur, jenis kelamin, dan alamat atau informasi yang disediakan oleh pihak ketiga yang dapat dipercaya seperti bank atau bahkan pemerintah.
Seperti diberitakan ComputerWorld hari Selas (24/06/08), target jangka pendek ICF adalah untuk membuat para 'pemain' bisnis internet setuju untuk menggunakan satu icon yang akan dijadikan tanda bila situs bersangkutan menerima penggunaan digital ID. ICF berharap bahwa dalam waktu dekat dapat mengatasi masalah interoperability yang saat ini masih ada. (cw/roc)
0 komentar:
Posting Komentar