JAKARTA - Harga notebook mini diperkirakan turun antara 10 persen hingga 15 persen dalam dua atau tiga tahun mendatang. Namun, target harga USD100 per unit tidak realistis.
Notebook mini menjadi idola baru pasar PC (personal computer). Firma riset Gartner Inc memperkirakan, penjualan global notebook mini akan terus bertumbuh pesat mulai 2008 hingga 2012.
Awalnya dirancang untuk memenuhi tuntutan segmen edukasi, menurut Gartner, notebook mini ternyata diminati audiens lebih luas. Gartner memprediksi, penjualan global notebook mini pada 2008 akan mencapai 5,2 juta unit. Gartner menambahkan, pada 2009 penjualan global notebookmini akan meningkat menjadi 8 juta unit dan pada 2012 volume penjualan global produk itu akan mencapai 50 juta unit.
Gartner mendefinisikan notebookmini sebagai komputer bergerak yang memiliki layar berukuran antara 5 inci hingga 10 inci dan mampu menjalankan versi lengkap sistem operasi komputasi klien, misalnya Windows XP produksi Microsoft Corp atau sistem operasi open source Linux.
"Permintaan notebook mini akan didorong sejumlah faktor.Antara lain bentuknya yang kecil dan bobotnya yang ringan, harganya yang terjangkau, kemudahan penggunaannya, serta fungsionalitas komputasinya yang cukup lengkap," tutur Research Director Gartner Inc Annette Jump.
Sejarah notebook mini bermula pada 2005 ketika mantan Chairman Media Lab Massachusetts Institute of Technology Nicholas Negroponte menggagas ide radikal untuk memproduksi notebook berharga USD100 guna menghapus kesenjangan digital di negara-negara miskin.
Negroponte kemudian mendirikan yayasan OLPC (One Laptop Per Child) dan OLPC berhasil memproduksi notebook mungil XO, yang memiliki layar berukuran 7,5 inci. Notebook mungil itu dapat beroperasi, kendati harga melambung melampaui USD100. Setelah itu, sejumlah notebook mini mulai banyak bermunculan.
Bahkan, produsen prosesor terbesar dunia Intel Corp turut membangun platform notebook mini, yaitu Classmate PC. Belakangan, Intel bahkan memproduksi prosesor khusus notebook mini, yaitu Atom. Gartner mengamati, popularitas notebook mini mulai mencuat pada akhir 2007, ketika produsen motherboard terbesar dunia ASUSTeK Computer Inc merilis Eee PC, sebuah notebook berlayar 7 inci dan berharga kurang dari USD500.
Eee PC ternyata meraih sukses besar. Eee PC tidak hanya diminati segmen edukasi, juga segmen konsumsi dan bahkan segmen bisnis.Asus memperkirakan, penjualan global Eee PC pada 2008 akan mencapai 5 juta unit. Sukses Eee PC mendorong para produsen PC merilis berbagai notebook mini.
Para pengikut Asus di industri notebook mini, antara lain Hewlett-Packard Co (HP), Acer Inc, Micro-Star International (MSI) Co Ltd, Dell Inc, dan Lenovo Group Ltd. Sebagian besar notebook mini dari para produsen itu menggunakan prosesor Intel. Hanya, notebook mini HP yang menggunakan prosesor produksi VIA Technologies Inc.
Gartner menilai, notebook mini menjadi produk yang diminati di seluruh wilayah, baik negara maju maupun negara berkembang. Namun, notebook mini memiliki potensi terbesar di negara-negara berkembang karena masih banyak penduduknya belum memiliki PC.
"Namun, para produsen harus meningkatkan perhatian pada desain dan kemudahan penggunaan notebook mini.Keduanya adalah faktor paling penting dalam segmen konsumsi.Ketika kedua syarat itu terpenuhi, maka notebook mini berpeluang merangkul pembeli PC baru," kata Jump.
Gartner mencatat, kehadiran notebook mini tidak akan mengancam pasar notebook standar pada 2008 dan 2009. Sebab, notebook mini dan notebook standar memiliki kesenjangan lebar pada fungsionalitas dan kinerja. Perbedaan paling mencolok, notebook mini tidak dilengkapi optical drive. Namun, Gartner memperingatkan, notebook mini berpotensi mulai menganibal (mengikis) pasar notebook standar kelas bawah pada 2010 atau 2011.
Kanibalisasi itu akan terjadi ketika kinerja dan fungsionalitas notebook mini meningkat sehingga hampir menyamai notebook standar kelas bawah. 'Kabar buruk' bagi konsumen, harga notebook mini akan tetap berkisar USD500 per unit hingga tiga tahun mendatang.
Notebook mini pertama dunia, yakni XO dari OLPC memang dirancang untuk berharga USD100. Namun, Gartner menyatakan, harga USD100 tidak akan tercapai paling tidak hingga tiga tahun mendatang.
"Penurunan harga komponen berpotensi memangkas harga notebook mini antara 10 persen hingga 15 persen dalam dua atau tiga tahun mendatang. Namun, biaya perakitan, pengemasan, dan harga software akan tetap sama," papar Jump.
Gartner mengakui, pemangkasan harga notebook mini memang penting untuk memperluas basis konsumen. Namun, Gartner memperingatkan, para produsen hendaknya tidak terlalu fokus untuk menembus level harga USD100 per unit karena produsen notebook mini bisa lalai menyelesaikan masalahmasalah lain yang membelit notebookmini.
"Antara lain, relevansi spesifikasi hardware, ketersediaan listrik, ketersediaan dan biaya koneksi internet, serta ketersediaan opsi pendanaan dan pembiayaan untuk pasar-pasar berkembang, di mana sebagian besar konsumen memiliki pendapatan sangat terbatas," ungkap Jump. (sindo//srn)
Sumber : www.okezone.com
0 komentar:
Posting Komentar